Kyaiku, …….

(Sungkem ta’dzimku tak pernah usai).

Aku melihat seorang Kyai, pagi sebelum terbitnya matahari telah membimbing santrinya dengan telaten hingga berjamaah shubuh. Sehabis sholat shubuh dilanjutkan menyimak Al Quran para santri yang menghafalkan Al quran.

Sampai jam 7 pagi, setelah sarapan dengan keluarga. Mengajar kitab kitab baku, baik nahwu, shorof bahkan juga balaghoh. Atau kadang juga kitab kitab tashowwuf bagi santri yang besar.
Sampai dhuhur. Istirahat sejenak, kemudian berjamaah dhuhur dilanjut mengaji kitab secara bandongan.

Menjelang ashar, istirahat. Begitu usai adzan ashar, bersiap berjamaah dan dilanjut mengaji kembali.
Demikian pula setelah maghrib dan isya’.

Kegiatan seperti itu, adalah kegiatan rutin dan pokok dari kebanyakan Kyai.
Beliau selalu mendermakan kehidupannya untuk mencerdaskan santrinya, mengisi keilmuan dan memberikan pencerahan dalam hidup bermasyarakat.

Dalam bahasa lain, beliau para Kyai, selalu memberikan inspirasi kebaikan tidak hanya kepada santrinya tetapi juga terhadap masyarakat sekitarnya.
Dan itulah bela NKRI yang sesungguhnya, menghadirkan kesejukan yang mengayomi, membimbing jalan kebenaran tanpa kesan mendekte, memberikan solusi tanpa tepuk dada penuh kesombongan. Beliau mempertahankan NKRI, tanpa teriakan bela NKRI.

Itulah Kyaiku…..
@abdullahkhoirzad

Tinggalkan Balasan

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com