Terkejut

Dulu saat pertama ada air tawar dalam kemasan, ada saudaraku yang pulang dari pasar membelinya. Setelah sedikit diteguknya, ia urungkan untuk meneruskan minumnya. Dia tutup rapat kembali botolnya dan dibawa pulang. Sesampai dirumah dia panggil salah satu familinya dan dibuka kembali botol kemasan tersebut, sembari berkata kepada familinya; “Coba sampaian minum”. Perintahnya.
Setelah meminum, dia bertanya: “Bagaimana rasanya? Ada yang kurang ya?”
“Enak segar, tidak ada yang kurang” jawab familinya.
“Lho bagaimana lidah kamu ini, jelas minuman ini tidak manis berarti pabriknya lupa tidak memberi gula pada botol yang ini” sargah saudaraku yang kala itu baru membeli air minum kemasan kali pertama.
Kontan saja peristiwa ini menjadi guyonan yang gayeng sampai hari ini.
Hal yang nyaris serupa, kemarin terjadi kembali dalam kasus yang berbeda.
Tiba tiba saudaraku ini menelpon dan bercerita dengan semangatnya bahwa ada jasad seseorang yang sudah meninggal sekian lama namun ternyata masih utuh, sembari tidak lupa memberikan pujian yang luar biasa terhadap pemilik jasad tersebut. Bahkan kalau tidak segera dicegah, bisa jadi pemujaannya akan menyerupai terhadap pemujaan para wali.
Maka untuk pembanding aku kirimkan lewat wa nya, Vidio pembanding yang menerangkan bahwa hal tersebut hoax.
Pengguna pemula internet sering menjadi korban berita tidak bertanggung jawab.

Kesimpulan dari dua peristiwa ini, memang ada tipe belajar seseorang itu melalui keterkejutan.
Dan rupanya hari ini, lebih banyak yang memilih tipe ini dalam belajar. Sehingga setelah terkejut baru memahami.
Yang menyedihkan, ada yang sudah banyak terkejut, tapi juga belum memahaminya.
Ya Allah hindarkan kami dari ketidak pahaman yang menggejala. …..

Oleh : Abdullah Khoirzad

Tinggalkan Balasan

WP Facebook Auto Publish Powered By : XYZScripts.com